468x60 Ads

Para Sahabat Langit yang setia
yuuk ikuti perkembangan Blog Langit lewat email!
 

Sejarah Lahirnya Filsafat

Sejarah awal lahirnya filsafat berkembang melalui kebudayaan dan peradaban Yunani kuno, lalu abad pertengahan, modern sampai abad kontemporer.

Bertrand Russell (1946), dalam bukunya History of Western Philosophy, menjelaskan bahwa munculnya filsafat di Yunani tersebut akibat kemahiran bangsa Yunani dalam merajut dan menyempurnakan peradaban besar lainnya pada saat itu seperti Mesir dan Mesopotamia. Tesis Russell juga sejalan dengan pandangan Van Peursen ketika membagi latar masalah kebudayaan manusia yang memiliki tiga ciri perkembangan khas, yaitu mitis, ontologis dan fungsional.

Sekitar abad ke-7 SM, di Yunani mulai berkembang suatu pendekatan yang sama sekali berlainan disbanding masa-masa sebelumnya, yaitu pendekatan filsafat. Sejak saat itulah orang mulai mencari jawaban rasional tentang berbagai problem yang dihadapai, termasuk beragam masalah mengenai alam semesta. Sejak saat itu juga peran mitos, legenda, kepercayaan, dan agama telah tergantikan oleh fungsi logos (akal budi, rasio) dan berkembang sebagai sebuah khazanah ilmu pengetahuan.

Siapa saja filosof Yunani yang paling berjasa dalam melahirkan dan mengembangkan pemikiran filsafat periode awal? Banyak ahli filsafat memberi kesimpulan bahwa filosof Yunani pertama yang berhak diberi gelar tersebut ialah Thales. Meskipun sebetulnya para filosof yang terbesar lainnya masih banyak seperti Socrates, Plato dan Aristoteles, namun Thales-lah filosof yang pertama kali melahirkan gagasan-gagasan kritis mengenai semua kehidupan ini yang, katanya, berawal dari Air. Lalu, tesis tersebut mengundang perdebatan hingga saat ini dan melahirkan banyak aliran pemikir, ilmuan, dan pemikir besar dunia.

Peristiwa munculnya filsafat di Yunani terbilang sebagai peristiwa unik dan ajaib (The Greek Miracle). Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor yang mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani kuno. Dalam hal ini, K. Bertens (1990) menyebutkan ada tiga faktor, yaitu:

1. Mitos bangsa Yunani. Layaknya bangsa-bangsa besar lainnya, Yunani juga memiliki banyak mitologi. Mitologi tersebut dapat dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat.
2. kesusastraan Yunani. Dua karya puisi Homeros yang berjudul Iliyas dan Odyssea mempunyai kedudukan istimewa dalam kesusastraan Yunani. Syair-syair dalam karya tersebut sudah lama digunakan sebagai semacam buku pendidikan untuk rakyat di Yunani.
3. Pengaruh ilmu pengetahuan. Pengaruh ilmu pengetahuan dari bangsa lain dalam menerima beberapa unsur ilmu pengetahuan juga merupukan faktor lainnya. Seperti ilmu ukur dan ilmu hitung sebagaian besar dari Mesir. Pengaruh Babilonia dalam perkembangan ilmu astronomi di negeri Yunani. Pada bangsa Yunanilah didapatkan ilmu pengetahuan yang bercorak dan sungguh-sungguh ilmiah.

Dalam banyak literatur filsafat mutakhir, klasifikasi tahap sejarah filsafat Barat dibagi menjadi empat tahap penting, yaitu Filsafat Klasik, Abad Pertengahan, Modern, dan Kontemporer.

Di era filsafat klasik ini, khazanah pemikiran filsafat dibagi menjadi dua zaman, yakni: pra-Socrates dan zaman keemasan.

1 komentar:

Post a Comment